Jakarta, CNBC Indonesia – Total Utang Luar Negeri (ULN) China pada 2022 tercatat sebesar US$2.388,74 miliar atau sekitar Rp37.025 triliun (1US$ = Rp15.500). Sebagai perbandingan, angka tersebut jauh di atas utang Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia mencapai US$ 392,2 miliar atau Rp 6.068 triliun (Rp 15.480).
Negara dengan jumlah penduduk 1,4 miliar orang ini memiliki utang dengan kreditur private sebesar 89%, multilateral sebesar 8%, dan sebagian kecil tepatnya 3% bilateral.
Dalam Laporan Utang Internasional 2023 yang dirilis oleh Bank Dunia menunjukkan ULN China pada 2022 relatif mirip dengan tahun 2020 dan jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan 2021. Pada 2021, ULN jangka pendek dan jangka panjang masing-masing berada di angka US$1.446,22 miliar dan US$1.205,34.
Dilansir dari CEIC, rasio ULN China terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2022 berada di kisaran 13,64%. Angka ini merupakan yang terendah sejak 2016 di tengah tingginya Gross National Income (GNI) China belakangan ini.
Sebagai perbandingan, rasio total utang luar negeri Indonesia terhadap PDB yakni 28,7% per Oktober 2023. Oleh karena itu, dapat disimpulkan, bahwa rasio ULN China terhadap PDB jauh lebih rendah dari Indonesia atau hanya sekitar 30%.
Semua indikator ULN utama China berada dalam ambang batas yang diakui secara internasional, yang menunjukkan bahwa risiko ULN dapat dikendalikan. https://cingengkali.com/